Merdeka.com - Tragis benar nasib bayi NA yang baru berusia 40 hari ini. Dia meninggal secara tragis di tangan Kasiyadi (36), ayah kandungnya sendiri. Ironisnya, kematian NA ini janggal karena tewas setelah digunakan Kasiyadi untuk memukul ular hingga meninggal.
Kejadian bermula ketika Kasiyadi sedang menginap di rumah mertuanya di Salam, Bangunjiwo, Bantul, Senin (29/12). Saat tidur, tiba-tiba ada seekor ular jatuh di dekat Kasiyadi. Karena kaget dia langsung mengambil guling dan memukul ular tersebut.
Belum selesai memukul ular, Sadinah, istrinya berteriak pada Kasiyadi. Rupanya Kasiyadi bukan menggunakan guling untuk memukul ular itu, melainkan anaknya, NA, darah dagingnya sendiri.
Kanit Reskrim Polsek Kasihan Ipda Anar Fuadi mengatakan peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Dia menduga Kasiyadi tidak sadar dan mengira bayinya itu adalah guling.
"Anaknya dibedong dengan kain pink, jadi mungkin terlihat seperti guling," ujarnya.
NA pun kemudian dibawa ke Puskesmas oleh keluarga, sayangnya begitu sampai di Puskesmas korban sudah meninggal dunia. NA meninggal dengan luka di bagian kepala dan telinga mengeluarkan darah.
Sementara itu, atas peristiwa itu Kasiyadi ditahan kepolisian untuk dimintai keterangan. Polisi juga akan menggunakan pasal 359 KUHP untuk menjerat Kasiyadi karena kelalaiannya menyebabkan nyawa seseorang hilang.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pihak kepolisian juga akan mendatangkan psikolog dari Polda DIY untuk memeriksa Kasiyadi. "Mungkin ada gangguan kejiwaan kita belum tahu," kata Kanit Reskrim Polsek Kasihan Ipda Anar Fuadi.
Bayi NA akhirnya meninggal di Puskesmas setelah digunakan oleh bapaknya, Kasiyadi untuk memukul ular. NA yang baru berusia 40 hari meninggal dengan luka memar pada bagian kepala dan mengeluarkan darah dari telinganya.
Bayi NA juga dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Sarjito. Kasubag Hukum dan Kemitraan Humas Rumah Sakit Sarjito, Banu Hermawan mengatakan bayi NA diterima di RS Sarjito sekitar pukul 14.30 WIB kemarin.
Begitu sampai, dia melanjutkan, jasad NA kemudian diautopsi oleh tim dokter forensik RS Sarjito. "Betul dibawa ke sini, kondisi sudah meninggal saat dibawa ke sini," kata Banu Hermawan di Kantor Humas RS Sarjito, Rabu kemarin.
Saat ke RS Sarjito, bayi NA dibawa oleh polisi, tidak ada pihak keluarga yang ikut mengantar. Setelah selesai autopsi, bayi NA kemudian dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan.
"Kemarin langsung dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan," terang Banu Hermawan di Kantor Humas RS Sarjito, Rabu kemarin.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berikan komentar sesuai dengan topik bahasan dan tidak melanggar unsur-unsur yang merugikan dan menghina. Komentar yang sifatnya spam akan dihapus.
Terimakasih sudah berkunjung dan memberikan komentar di blog Kawan Bicara.