Merdeka.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengultimatum maskapai AirAsia Indonesia. Dia mengancam mencabut izin maskapai tersebut jika tidak menaati prosedur penerbangan yang diberlakukan di dalam negeri dan internasional.
Hal itu dikatakan Jonan seusai berkunjung ke kantor AirAsia di Tangerang, Banten, Jumat (2/12). Sambil bercanda Jonan mengaku tidak marah saat sidak di kantor operasional AirAsia Indonesia.
"Saya tidak marah-marah, saya tidak inget tadi marah apa enggak," ujar Jonan.
Jonan mengaku hanya mengecek prosedur yang dilakukan maskapai penerbangan setiap pesawat akan tinggal landas. "Saya hanya pantau briefing enggak mereka," katanya.
Saat disinggung soal petugas Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) atau Airnav Indonesia yang dituding lamban ketika dipanggil pilot AirAsia, Jonan langsung memanggil dirut Airnav.
"Mana dirut ATC, Bambang mana? Saya tak tahu pas kejadian itu saya tidak tahu, katanya.
Sedangkan soal keharusan menyediakan dokumen cuaca dari BMKG, Menteri Jonan menegaskan agar AirAsia menyediakan dokumen itu sebelum pesawat tinggal landas. Itu sudah menjadi ketentuan yang berlaku di dunia penerbangan. Jika tidak dijalankan, konsekuensi besar harus diterima AirAsia.
Ya memang harus mengandalkan BMKG. Mereka juga harus terus briefing. Kalau tadi semua ada. Terkait izin, kalau tidak dilakukan itu semua, kita akan cabut (izin-nya)," ancamnya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berikan komentar sesuai dengan topik bahasan dan tidak melanggar unsur-unsur yang merugikan dan menghina. Komentar yang sifatnya spam akan dihapus.
Terimakasih sudah berkunjung dan memberikan komentar di blog Kawan Bicara.